Senin, 06 Oktober 2008

My Lovely Mom

*dari milis sebelah
Sebuah kisah rekaan, tentang Cinta seorang Ibu..Anjrittt...preman, pembunuh, penjahat sekalipun bakal terharu baca kisah ini.Semoga bermanfaat...

My Lovely Mom .......Ibu saya yang telah menjanda selama 9 tahun. Belakangan ini saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan bantu istri saya mengurus tiga anak kami.Suatu malam, tiba-tiba saya pingin pergi berdua saja dengan Ibu dan ketika pikiran itu saya kemukakan ke istri saya, spontan dijawab.. "Kenapa tidak kamu lakukan hal itu sekarang, selagi Ibu masih sehat?" Saya segera melompat dari tempat duduk saya dan langsung telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton film. Berdua saja."Ada apa dengan istrimu?" kata ibu dari ujung telepon. Ibu saya adalah tipe yang selalu curiga kalau menerima undangan yang datangnya tiba-tiba. Bagi dia, itu pasti akan membawa berita buruk. "Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali ke luar berdua saja," jawab saya. "Istri saya baik-2 aja kok, tapi kali ini saya memang hanya pingin pergi berdua dengan Ibu, itupun kalau Ibu mau..""Ibu mau sekali," jawabnya setelah terdiam beberapa lama. Aha, dia masih curiga.Besok malamnya, sepulang kantor saya ke rumah ibu. Dari halaman sudah terlihat oleh saya dia agak gelisah, mungkin karena sudah tidak sabar menunggu, dan berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah menata rambutnya di salon, dan dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun yang dipakai pada pesta ulangtahun perkawinan yang terakhir ketika ayah masih hidup.Ibu menyambut saya dengan senyum lebar, dengan sorot mata seolah tidak percaya akan diajak 'kencan' oleh satu-satunya anak laki-lakinya. "Ibu cerita ke teman-teman tetangga tentang rencana kita ini. Mereka semua kaget dan merasa ikut senang seperti ibu sekarang," kata ibu seraya masuk mobil. "Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya."Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasana ruangan didalamnya terasa elegan & menyenangkan, dan sayup-sayup terdengar suara musik yang lembut. Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki ruangan, jalannya anggun persis seperti First Lady.Ketika itu saya sempat menyesali diri, kenapa tidak dari dulu sejak Ayahmeninggal, saya hibur Ibu dengan cara seperti ini ..???Giliran mau pesan makanan, saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya walaupun sudah menggunakan kacamata. Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke ibu. Dia sedang memandangi saya dengan senyum yang penuh kasih..."Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kamu masih kecil,"katanya, dengan nada bangga..."Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu," jawab saya. Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak ada topik yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai akhirnya kami terlambat untuk menonton film.Ketika saya mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, "Ibu mau pergi lagi dengan kamu, tapi lain kali ibu yang bayar, ok ?!" Saya setuju."Bagaimana 'kencan'mu dengan Ibu?" tanya istri saya sesampai di rumah. "Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga. Tadinya tidak tahu mau ngomong apa. Tapi malah ceritanya kelewat asyik sampai nggak jadi nonton film.."Istri saya ikut senang mendengar cerita tentang pengalaman saya dan Ibu di restoran itu.


Lalu ............ ......... ......... ...Beberapa hari kemudian, ketika sedang di kantor saya dikagetkan oleh berita melalui telpon dari istri saya yang mengabarkan bahwa ibu telah meninggal karena serangan jantung. Begitu tiba-tiba kejadiannya. ., saya merasa belum berbuat banyak untukIbu, masih terbayang dimata saya 'senyum & sorot mata' kebahagiaan yang terpancar diwajah Ibu ketika makan sambil ngobrol berdua dengan saya di restoran beberapa hari sebelumnya.Selama seminggu kami tidur di rumah Ibu, disamping untuk menerima teman-teman Ibu yang ingin bertamu untuk menyampaikan belasungkawa juga untuk benahin barang-barang Ibu yang perlu diberesin. Sekembaliya kami di rumah, ada sepucuk surat undangan yang dikirim oleh restoran tempat saya dan ibu makan malam. Surat itu dilampiri kopi 'tanda lunas' (tertanggal 2 hari setelah kami berdua makan malam bersama), dan ada selembar kertas dengan tulisan tangan yang diselipkan disitu, bertuliskan :"Ibu sudah bayar makan malam kita (sesuai janji Ibu) walaupun rasanya takmungkin kita bisa makan bersama lagi. Namun begitu, ibu sudah bayarkanuntuk dua orang, Ibu pingin bisa kamu gunakan untuk makan berduaistrimu...Terimakasih anakku, besar sekali arti undanganmu malam itu, bagi Ibu."

Pada detik itulah saya baru memahami betapa pentingnya arti "kesempatan" yang bisa kita gunakan untuk mengatakan kepada orang-orang yang kita sayangi, mengenai perasaan kita terhadap mereka....!Tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup ini daripada "Keluarga atau orang-2 yang kita cintai".Berikan waktu Anda secara khusus untuk mereka, jangan sampai Anda terlambat untuk mengatakan/menunjuk kan bahwa Anda amat sangat mencintainya. ..!!!.

I miss u more than I ever missed..I love u Mom...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar