Minggu, 05 Oktober 2008

Milan Tertahan di Cagliari




AFP/Damien Meyer

Milan




Setelah meraih beberapa hasil mengesankan, AC Milan kini malah ditahan penghuni dasar klasemen Cagliari. Aneh? Tak usah sedemikian heran karena menurut Carlo Ancelotti apa yang dialami Milan cuma sekadar fenomena sesaat belaka.Memulai musim ini dengan dua kekalahan di kancah domestik, Milan lantas bangkit dan tancap gas dengan meraih kemenangan dalam lima partai setelah itu. Dua kemenangan didulang di Piala UEFA sedangkan tiga sisanya di Seri A. Dari hasil positif di Seri A tersebut, ada dua kemenangan "Rossoneri" yang patut jadi perhatian. Yang pertama adalah saat mampu memecundangi pimpinan klasemen sementara Lazio melalui skor telak 4-1, serta menumbangkan Inter sang juara bertahan dengan skor 1-0.Performa dahsyat itu jelas menumbuhkan optimisme untuk Milan, sekaligus juga kewaspadaan dari lawan. Tapi apa lacur, menghadapi Cagliari yang sama sekali belum pernah meraih satu poin pun musim ini --alias selalu kalah-- "Il Diavolo Rossi" malah tak bisa unjuk gigi. Alih-alih terus maju dengan hasil positif, hanya skor 0-0 yang akhirnya menghiasi papan skor saat pertandingan Cagliari vs Milan tuntas, Senin (6/10/2008) dinihari WIB."Hasil ini tak otomatis berarti langkah mundur, karena fenomena sekejap semacam ini bisa terjadi setelah banyak pertandingan. Kami meneruskan langkah kami dan saya pikir hasilnya sudah tepat dengan mempertimbangkan keseluruhan penampilan kedua kubu," kilah Ancelotti seperti dikutip Channel 4.Menurut analisa Don Carletto, tertahannya Milan bukan berarti timnya sudah melemah atau kembali turun performanya. Justru Cagliari-lah yang mulai membenahi penampilan sehingga bisa mengimbangi Milan."Hal seperti ini bisa terjadi dalam perjalanan satu musim ketika menghadapi sebuah tim penuh tekad yang memainkan sepakbola bagus. Kami tak mungkin berharap bisa menang di setiap laga. Kami memang tak menampilkan permainan luar biasa, tapi hasil ini cukup bagus (karena) lawannya adalah sebuah tim yang bermain semaksimal kemampuan mereka," jelas dia.Hasil imbang tanpa gol jelas tak memuaskan, apalagi Milan juga memainkan tiga andalannya yakni Alexandre Pato, Kaka dan Ronaldinho. Tapi di 20 menit terakhir, Pato dan Dinho justru ditarik keluar untuk digantikan Andriy Shevchenko dan Pippo Inzaghi. Kedua strategi itu sendiri akhirnya terbukti sama-sama tak efektif."Kami butuh penyerang tengah yang kuat untuk menggempur pertahanan mereka, tapi (Marco) Boriello masih cedera dan Inzaghi baru saja mulai berlatih, jadi dia belum bugar untuk tampil lebih dari 20 menit. Saya mengakui mungkin seharusnya saya memang melakukan pergantian lebih cepat," aku Ancelotti menjelaskan strateginya.Apapun, optimisme masih terus dipelihara Ancelotti terutama menyoal Dinho dan Sheva yang masih setia dinantinya untuk segera kembali ke performa terbaik. "Jeda untuk partai internasional segera datang, jadi selama dua pekan ini Ronaldinho dan Shevchenko pasti akan membenahi performa fisik mereka."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar